Lupa
pangkal Putus
Berhati-hatilah kalian wahai para
lelaki yang bersikap idealis, optimis, skeptis dan atheis. Perlu mungkin bagi
para lelaki untuk memperhatikan hal-hal kecil atau sepele dalam hidup. Seperti
ada pepatah “ jadikanlah pengalaman sebagai gurumu.” Maka hal ini kita perlu
berguru pada pengalaman supaya kita tumbuh menjadi generasi yang cerdas, gagah
dan berwibawa.
“ Huniiii, adik aku dan
temen-temennya minta kamu bikinin aransemen lagu buat kontes di SMA nya.”
Rengek Rini kekasih dan pujaan hati Dino. Dino yang merupakan gitaris cukup
terpandang di desanya itu. Hehehe. Ya, Dino cukup berbakat dan terkenal,
setidaknya di kampusnya. Walaupun dia tak seterkenal Eno Netral atau Titi
Sjuman. Hmmm... tapi Dino gitaris, bukan drummer! Well, walaupun Dino tak
seterkenal Dara The Virgin atau Sunu Matta, tapi dia tetap lumayan lah orang
yang mengenalnya sebagai pencipta lagu yang handal. Yeah !!!!
“ Oh ya, project lagi nih! Tentu
sayang, walaupun ga dibayar, tapi aku rela lakuin kalo demi kamu.” Ucap Dino
dengan kemantapan hati serasa di atas awan.
“ Hah? Bener nih, duh padahal udah
disiapin Fee’ nya. Kalo gitu buat aku beli baju aja ya sayang.” Rengek Rini
manja mendayu-dayu.
“ Oh, udah disiapin ya bayarannya.
Ya kalo gitu aku terima donk. Namanya itu rejeki.” Rinny mendadak diam.
Seketika kesan idealis, skeptis dan atraktif Dino berubah menjadi mata duitan.
“ Iya, tapi minggu depan harus fix
ya. Soalnya ini buat kontes tingkat provinsi lho!”
Dino meng-iyakan dengan
manggut-manggut dan senyum lebar tersungging di bibirnya yang tidak seksi itu.
Usut punya usut ternyata Dino tetap
santai dan beraktivitas seperti bisa sampai tujuh hari ke depan. Saat sedang
menjemur kolor di kos, Rinny datang untuk menagih janji Dino membuatkan lagu.
“ Astaga!!! Aku lupa beib!!!! Gimana
nih!” dino berteriak panik! Rinny tak kalah panik! Mereka berdua sama-sama
panik!
“ Aduh gimana nih,?! Telfon ambulan!
Cepat!” oh engga. Hehehe
Rinny tampak sebal, mukanya seperti
dilipat dan ditarik ke satu arah yaitu hidung. Matanya melotot tajam
seolah-olah siap memangsa apa-pun yang ada di depannya. Namun dengan sigap Dino
langsung berkelit dan memberikan semilyar alasan dan rayuan maut yang akhirnya
membuat rinny luluh lantak.
“ Ya udahlah, mau gimana lagi. Ntar
aku bikin alasan deh sama adik.” Ucap Rinny mengakhiri kepanikan mereka. Dino
lega, hubungan mereka pun kembali membaik setelah melewati klimaks dalam
kepanikan.
“ Sekali lagi im sory beib.” Wajah
Dino memelas seakan belum makan selama tujuh tahun.
“ Ya udah, lupain aja. Kalo gitu aku
balik dulu, mau kasih alasan ke adik. Tar kamu jemput aku kuliah ya, jam 13.00!
Jangan lupa !”
“ Siap nona cantik.”
Rinny pun berlalu meninggalkan Dino
seorang diri yang masih menjemur kolornya. Pukul 13.30 HP Dino berdering berulang-ulang.
Membuat Dino yang sedang makan nasi goreng semalam buatannya itu menjadi
terkaget dan menghentikan sejenak makannya.
“ Holla...” sapa Dino dengan nada
gathel.
“ Holla apa!!!!! Kamu lupa ya harus
ngapain??!!!!” suara di seberang membentak Dino.
“ Apa’an ya beib?” tanya Dino polos.
“ Sekarang udah jam berapa!!!! Kamu
janji jemput aku kuliah!!!!!!!” dino tak menjawab. Segera ditutupnya telfon dan
dengan jahanamnya dia segera berlari dan mengendarai besi tua miliknya ke arah
rumah sang pacar.
Di depan rumah Rinny sudah menunggu
dengan wajah marah. Namun akhirnya dia segera duduk di boncengan Dino yang
segera membawanya ke kampus. Selama perjalanan Dino mengucapkan puluhan kata
maaf dan rayuan. Kali ini puluhan, bukan milyaran kata maaf dan rayu, karena
jarak ke kampus yang singkat, maka waktu antara mereka mengobrol pun singkat.
Bukan Dino namanya kalau tidak bisa
meluluhkan hati wanita. Sesampainya di kampus, Rinny turun dari motor dengan
tersenyum.
“ Ya udah jangan diulangi lagi ya.”
Rinny berucap manis, semanis madu.
Setelah berpamitan, kedua sejoli
itupun berpisah. Rinny kuliah, dan Dino kembali ke kosnya.
Malam hari di kos, petaka dimulai.
Dino sedang terbaring lemas di kamarnya dengan bertelanjang dada dan hanya
mengenakan kolor berwarna kuning.
“ Sayang, aku bawa makanan nih.”
Rinny berujar girang di depan pintu kamar Dino. Tanpa ragu dia membuka pintu
kamar itu dan langsung terkejut ! plastik hitam terlepas dari tangannya dan
terjatuh di lantai.
“ Apa-apa’an ini!!!!” teriak Riny.
“ Apa? Kenapa? Bagaimana? Mengapa? “
dino terperanggah kaget menatap kekasihnya berteriak marah di depan pintu.
Belum selesai Dino bertanya, Rinny masuk dan mengangkat sebuah celana dalam
wanita berwarna hijau pupus tergeletak di celah kasur dan dinding.
“ Punya siapa ini!!!!” teriak Rinny
sambil mengangkat celana dalam itu ke depan muka Dino. Dino tergagap.
Ditatapnya dengan terbata celana dalam itu. Dan tidak bisa menjawabnya. Rinny
menangis, dibuangnya celana dalam itu, dia berbalik dan berlari keluar.
“ Rianti maafin aku !!! aku bisa
jelasin!!!” dino mengejar.
“ Rianti? Siapa itu Rianti!!!” Rinny
menghentikan larinya.
“ Eh maaf lupa, Rinny maksudku.”
Dino berkata lirih.
“ Mulai sekarang kita putus!” teriak
Rinny sambil berlari menjaih. Dan dibawah gerimis yang mengundang itu, Riny
berlari dengan air yang juga keluar dari matanya. Dan sejak saat itu, Riny tak
pernah lagi menginjakan kaki disitu.
Begitulah, sebenarnya lupa adalah
hal yang biasa terjadi dan sangat manusiawi. Semua orang pasti pernah mengalaminya.
Lupa menaruh barang, lupa mengerjakan PR, lupa membayar hutang, lupa anak
istri, lupa menyimpan celana dalam selingkuhan dan yang terparah lupa nama
pacar. Kedua hal yang terakhir itulah yang sangat berbahaya yang bisa
menimbulkan putus pada suatu hubungan. So, keep rock’n roll, cheers and
beers!!!! #ga nyambung --__--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar