welcome to the freak world

hidup akan terasa lebih indah jika kita sudah mampu mentertawakan diri sendiri

Selasa, 24 Januari 2012

Betty’ku Betty’mu


Betty’ku Betty’mu

            Jika ada ungkapan buah jatuh tak jauh dari pohonnya, maka ungkapan itu adalah benar ! Ruben, adalah seorang anak konglomerat, yang sudah terbiasa menjadi kaya sejak bayi. Papahnya seorang koruptor sukses yang kekayaannya tidak akan habis empat turunan. Karena Ruben adalah turunan pertama, maka dia masih merasakan kaya. Namun kekayaannya tidak dimanfaatkannya untuk menumpas kejahatan dan membela kebenaran, melainkan dia tetap saja berfoya foya.
            Hoby’nya adalah jatuh di jalan. Hehehe. Bukan. Hoby’nya adalah menghabiskan uang dengan membeli barang tidak penting seperti wanita, obat-obatan, minuman keras dll. Suatu malam sehabis gaul dengan teman-temannya, Ruben merasa bahwa sudah lama tidak melampiaskan hasratnya. Karena sedang tidak punya pacar, Ruben pun memutuskan mencari mantan teman tidurnya yang merupakan PSK kelas atas. Karena sekali tidur dengannya, harus mengeluarkan kocek sama dengan gaji seorang pegawai negri selama setengah bulan.
            Hal itu dikarenakan jam terbang yang sudah tinggi dan penampilan yang wawwwww. Kecantikan dan tubuhnya tak kalah dengan artis papan atas. Namanya Betty, dengan tinggi 170an dan badan yang sexy membuat daya tariknya dapat memikat siapa saja. Kulitnya putih, rambutnya pirang, hidungnya ramping dan mancung, bibirnya sexy. Sempurna ! Itulah sebabnya sejak awal berkarier, Betty hanya mau melayani orang-orang tertentu. Bukan sembarang tamu yang mau dia layani.
            Tapi walaupun jam terbang Betty tinggi, untuk bisa berkencan dengannya tidaklah susah dan ribet. Betty adalah PSK Independent dan hidup secara swasembada. Dia berdiri sendiri tanpa ‘mami’ dan membiayai atau menanggung semuanya dengan mandiri. Jadi untuk mendapatkan service’nya kita cukup menghubungi Betty langsung. Kalau dia sedang tidak sibuk maka bisa langsung Oke saat itu juga.
            Malam itu, bermodal dompet tebal, Ruben memacu mobilnya ke arah sebuah hotel yang sudah ditunjuk Betty. Setelah menunggu 15 menit, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. Maka riang’lah hati Ruben. Setelah memeluk dan mengecup sang bidadari, Ruben segera membelai dan memulai permainan. Akhirnya mereka berdua larut dalam lautan asmara yang bergejolak. Sampai beberapa jam kemudian Betty minta diakhiri kencan malam itu setelah mendapat sebuah sms.
            “ Maaf Honey, udahan ya....” desah Betty manja merayu pada Ruben.
            “ Ga mau udahan.” Jawab Ruben se’enaknya. Namun Betty bersikukuh minta diakhiri. “ Kenapa? Ada yang berani bayar kamu lebih dari aku? Ada yang ngasih kamu tawaran banyak? Iya!!!!” bentak Ruben dengan angkuh dan sombongnya.”
            “ Iya.” Jawab Betty santai. Mendengar hal itu Ruben hanya diam tak berdaya karena dia mau membayar lebih tidak mungkin. Uang di dompetnya hanya cukup untuk sekali kencan. Akhirnya dengan pasrah Ruben merelakan sang bidadari kasurnya pergi.
            “ Kalo gitu aku bayarnya di discon ya beby.” Rengek Ruben manja sambil mengelus elus lengan Betty dengan kedua tangannya layaknya anak kecil tengah merengek pada ibunya.
            “ Apa????!!!! Ya begini ni kalo mainnya sama anak kuliah! Ya udah sini!!!”
            Ruben pun memberikan bayaran yang tak utuh seperti janji di awal. Betty pun tak mempermasalahkannya karena dia akan mendapat klien yang lebih menggiurkan setelah ini. Betty meninggalkan meninggalkan Ruben dalam kamar hotel sendirian.
            Ruben yang tergugah rasa penasaran, berniat mengikuti Betty. Segera dipakainya pakaian dan diambilnya semua barang-barangnya. Dengan setengah berlari dia keluar kamar dan langsung turun ke loby. Dilihatnya Betty sedang menyebrang jalan. Maka segera disusulah sang bidadarinya. Namun alangkah terkejutnya Ruben saat dia mendapati Betty berjalan menuju sebuah mobil yang plat nya tak asing bagi Ruben.
            “ Mobil Pak Ustad!!!!” teriaknya panik.
            “ Itu khan mobil Pak Ustad!!!! Tetanggaku!!! Tidak mungkin!!!!! Ini tidak mungkin!!!! Mana mungkin ini terjadi!!!!! Tidaaaaakkkkkkkkkk!!!!!!!!!!!!!!!!!”
            Ruben langsung berlari ke seberang jalan dan melompat ke depan mobil. Dihardiknya mobil itu. Dipukulnya keras kap depan mobil. Betty yang baru saja masuk mobil kaget dengan tindakan Ruben.
            “ Keluar kalian!!! Ini tidak boleh dibiarkan!!!” teriaknya lagi. Namun dua penghuni mobil tetap tidak keluar. Akhirnya Ruben berjalan ke sisi samping mobil dan menggedor-gedor keras jendela mobil. “ Keluar kau Pak!!!” teriaknya. Namun berkali kali Ruben menggedor – gedor sambil teriak, tetap tak direspon.
            Mungkin karena risih mendengar teriakan Ruben yang suaranya jelek itu, dan takut menarik perhatian orang-orang sekitar, akhirnya jendela sisi supir terbuka. Dengan wajah siap mengumpat, Ruben memelototkan matanya pada dalam mobil, dan dia sangat terkejut.
            “ PAPA!!!!!!” teriaknya saat melihat papanya berada di belakang kemudi mobil dan Betty di sampingnya.
            “ Papa!!!!!!” teriaknya lagi.
            “ Papa!!!!!!” Ruben berteriak lagi. Sampai kira-kira lima kali. “ Apa yang Papa lakukan sama Betty?!!!”
            Papanya salah tingkah dan serba salah dan tak mampu menjawab.
            “ Kenapa mobil ini bisa di papa?!!!!!” hardik Ruben lagi.
            Kali ini papanya menjawab. “ Pak Ustad menitipannya pada papa selama satu minggu karena beliau harus keluar kota. Karena mobil papa masuk bengkel, jadi pinjam sebentar.” Jelas papa dengan malu-malu anjing.
            “ Lalu Betty???!!!! Jadi selama ini Papa ada main dengan Betty???!!!” Hardik Ruben lagi.
            “ Kamu sendiri???? Kamu ini sadar tidak dengan apa yang kamu lakukan!!!” Papanya sekarang ganti marah.
            Namun karena sama-sama salah dan malu akhirnya kedua lelaki itu hanya diam dan sama – sama tak membahas lagi kejadian itu. Oh Bettyku ternyata Betty papaku juga........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar