welcome to the freak world

hidup akan terasa lebih indah jika kita sudah mampu mentertawakan diri sendiri

Senin, 23 Januari 2012

Kucingku, Ikanku dan Aku


Kucingku, Ikanku dan Aku

            Setiap malam Mono selalu meluangkan waktu untuk bercakap cakap dengan Nichole dan Jeniffer, kucing dan ikan peliharaannya. “Aku bangga dan sayang banget sama kalian” ucapnya suatu ketika pada Tom dan Jon, panggilan akrab peliharaannya itu. Memang tidak nyambung antara nama dan panggilan kedua hewan itu. Tapi seperti kata Bondan Prakoso bahwa “ya sudahlah” maka ya sudahlah.
            “Kalian eksotis dan cantik ! i love everything di setiap yang ada pada kalian !” Mono membelai lembut bulu Tom sambil sesekali mengusap usap pantat Jon.  “ semuanya yang ada pada kalian indah. Bahkan nama kalian lebih indah daripada nama kedua orangtuaku. “ ujar Mono sambil masih mengusap dua hewannya yang diam itu.
            Mono memperlakukan kedua hewannya dengan sangat berprikehewani. Bahkan terkadang perlakuannya melebihi manusia. Jika Mono minum susu, maka Tom dan Jon juga akan diberinya susu. Yang kemudian Mono juga terpaksa menguras kolam susunya yang berisi Jon. Jika Mono makan enak, seperti pizza, maka akan disisihkannya sebagian untum Tom dan Jon. Meskipun kemudian Mono harus kembali menguras kolam pizanya. Begitu terus selanjutnya sampai mungkin Jon ingin berteriak ,” Sudah Tuan!! Kumohon kau jangan makan apa-apa lagi!!!! Aku tak mau kulitku yang sensitif ini menjadi pedih, luka dan iritasi akibat tingkah bodohmu!!!!!!”
            Bagaimanapun juga kedua hewan itu adalah pelipur laranya dikala jomblo seperti ini. Hanya mereka yang bisa menghilangkan kesepian Mono. Dimana semua wanita menjauhi Mono karena jijik, tetapi dua hewan berkelamin wanita ini tetap setia dan tak menjauhi Mono. Walaupun mungkin dalam hati mereka sebenarnya berontak dan ingin pergi.
            Begitulah Mono, sejak mengalami patah hati untuk ke 86 kalinya itu, sekarang dia jadi berperilaku aneh. Terakhir kali dia naksir seorang wanita, langsung ditolak mentah – mentah karena Mono bukannya memberi hadiah emas, berlian atau minimal baju baru, tapi Mono malah memberi hadiah sebuah kolor bekasnya.
            Ketika sang wanita incarannya menanyakan, Mono menjelaskan, “ aku pernah baca novel nonfiksi yang mengatakan bahwa mengusap jerawat dengan kolor akan menyembuhkannya. Karena aku lihat ada jerawat di jidat kamu, jadi aku pikir ini bisa bantu kamu sembuhin itu.” Jelas Mono dengan wajah tak berdosa.
            Kontan saja sang wanita merasa tersinggung, tersudutkan, terhina dan ter yang lain-lain. Ditamparnya Mono dan dilemparkannya kolor yang bau itu ke wajah Mono.
            “Jangan pernah temui atau hubungi aku lagi!” teriaknya.
            Dan sejak saat itu Mono mengurung diri di kamar. Menghabiskan waktunya dengan melamun dan bermain dengan dua peliharaan barunya.
            “ Eh kucing sama ikan baru!” ujar David sahabat kosnya saat masuk ke kamar Mono.
            “ Beli dimana nih!! Kaya’nya mahal.” Ujarnya lagi sambil memperhatikan kedua hewan itu.
            “ Itu nyuri di petshop ujung jalan sana lho!” Mono berujar dengan Percaya Diri.
            “ Wuihhh keren!!! Sukses??”
            “ Ya sukseslah. Kalo ga sukses mereka ga ada disini. Malah aku yang ada di balik jeruji dengan tuduhan pasal 382 tentang pemerkosaan. #eh
            Hingga suatu sore, Mono pamit pada kedua hewannya itu. “ Maaf, harus pergi. Tapi aku pergi tak kan lama. Aku pasti kembali. “ Ujar Mono dengan mimik sedih sambil membelai tengkuk Tom dan mengusap dada Jon.
            Dengan seragam futsal dan sepatu renang di tangannya. Oh bukan, seragam dan sepatu futsal, dia melangkahkan kaki keluar dari kamar kos’nya. Kurang lebih 3 jam pergi, akhirnya Mono pulang dengan dogfood di tangannya, spesial untuk Tom dan Jon.
            Saat hendak diberikannya pada dua belahan hatinya itu, Mono terkejut karena kedua hewannya tengah diam tak bergerak dan tak berdaya.
            “ Kalian jangan bercanda!” teriak Mono sambil menggoyang-goyangkan pinggul Tom dan Jon. Yang disentil pinggangnya pun hanya diam.
            “ Ayolah bangun!!! Kalian pasti pura – pura mati!!!” Mono mengguncang dada Tom dan Jon. Yang keduanya masih diam.
            Setelah satu malaman berusaha membangunkan kedua hewannya, akhirnya Mono menyerah dan percaya bahwa kedua hewannya telah mati. Maka amat hancurlah hatinya saat itu. Kedua hewan yang dicurinya dari pet shop, dirawat dan disayanginya sejak lima hari yang lalu itu tega meninggalkannya seorang diri. Dan mereka meninggalkan Mono secara bersamaan! Ini dirasa sangat tidak adil bagi Mono. Ingin rasanya dia marah pada Tuhan, tapi tak berani. Dia hanya menangis tersedu dengan hati yang pilu.
            Ditatapnya kedua tubuh di hadapannya sudah tak bernyawa. Tampak kedua leher Tom dan Jon membiru. Wajah keduanya pucat pasi. Ada kemungkinan mereka sama – sama tidak mendapat oksigen selama beberapa waktu yang lama. Mungkin mereka menahan nafas masing-masing sampai akhirnya wafat. Dan begitulah, mereka sama – sama memilih mengakhiri hidupnya dan mati mungkin karena jijik mempunyai majikan seperti Mono.  
             


           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar